Powered By Blogger

Kamis, 03 November 2016

Renungan : Hidup Penuh Kebahagiaan

Di sebuah kota ada seorang anak muda baru saja mewarisi kekayaan orangtuanya yang sangat banyak. Sampai sulit menghitung dan menghafalnya secara pasti. Ia senang sekali dan segera menjadi sangat terkenal sebagai anak muda kaya raya. Seperti biasa, orang-orang pun berlomba-lomba ingin menjadi kawannya. Maka kehidupannya pun bergelimangan harta dan teman-teman berkelimpahan.

Waktu pun berjalan sangat cepat, pelbagai kegiatan dan pesta telah terselenggarakan. Suatu saat, tanpa ia sadari harta dan uangnya sudah sangat menipis. Ternyata harta bendanya tidak bertambah, tidak berkembang, tidak ada usaha yang dijalankan. Ia hanya bisa menghabiskan, menghabiskan, dan menghabiskan uang itu.

Ketidakmampuan pemuda ini mengelola uang membuat harta dan uangnya habis hanya dalam jangka waktu yang tidak lama. Satu per satu kawannya pun menjauhi dirinya. Tidak ada lagi orang yang mau berteman dengannya. Tiada kekayaan, tiada persahabatan.

Ketika ia benar-benar jatuh miskin dan sebatang kara, ia pun mendatangi seorang Pastor. Pastor itu adalah seorang wali baptisnya yang terkenal dengan kebijaksanaan-kebijaksanaannya. Pada masa itu orang-orang bijak seperti ini sering dijadikan sumber nasihat.

“Bapak yang baik, harta kekayaan saya yang begitu banyak sudah habis, dan kawan-kawan pun meninggalkan saya. Apa yang harus saya lakukan?” keluh pemuda itu pada sang Pastor.
“Jangan khawatir. Segalanya akan normal kembali. Tunggu saja beberapa hari ini. Kau akan kembali tenang dan bahagia ...," jawab si Pastor . Pemuda itu gembira bukan main. Ia membayangkan kejayaannya akan berulang.
“Jadi saya akan kembali kaya pastor?”

Pastor  menjawab, “Bukan begitu maksudku. Kau salah tafsir. Maksudku, dalam waktu yang tidak terlalu lama, kau akan terbiasa menjadi orang yang miskin dan tidak mempunyai teman.”

Duniawi hedonis korupsi membuat kita menjadi orang yang hebat secara materi, tetapi di saat ambang kebangkrutan tidak ada seorangpun yang akan menolongmu. Jadilah sederhana yang sesuai dengan kebutuhan, cukup, dan tidak menanggung banyak beban. Nikmati kesederhanaan hidup bersama Tuhan dengan kejujuran.  Hidup kita pasti bahagia. 

BICARA PADA DIRI SENDIRI

Bicara pada Diri Sendiri
Tahukah kita bahwa orang bisa melakukan 50.000 kali self talk dalam sehari?
Namun sayangnya 80% orang yg melakukan selftalk mengatakan hal² negatif pada dirinya sendiri.
Bahkan tanpa kita sadari, kita selalu memarahi, menyalahkan, mengutuk, & mengatakan hal² buruk tentang diri kita.
Itu berarti bila kita senantiasa Mengatakan hal yg buruk terhadap diri sendiri, maka cepat atau lambat kita akan memakan buah dari perkataan kita.
Jadi mulailah cek diri kita sendiri…
Jika hari ini kita merasakan suatu kehidupan yg tidak sehat, tidak bahagia, jauh dari keberhasilan, mungkin tanpa sadar kita sudah ber-kata² tentang hal yg negatif pada diri kita.
Kita berkata “Hidupku memang tidak pernah berjalan baik.
Kesehatanku selalu buruk.
Karirku tak akan bisa berkembang meskipun aku sudah berusaha keras.
Saya tak akan dapat maju seperti yg lain, karena saya memang tidak mempunyai kemampuan seperti kebanyakan orang.”
Bila kita terus menerus mengucapkan kata² demikian, bahkan di tambah lagi dgn menganggap diri kita sendiri kecil, tidak berguna, tidak bisa berbuat apa², maka jadilah kita seperti apa yg sering kita katakan.
Marilah Mengubah Kebiasaan yg tidak menguntungkan tsb.
Sebaliknya, mulailah memberkahi diri sendiri dan katakan,
Hari ini adalah hari yang luar biasa
Sukses , kemakmuran dan kelimpahan selalu menyertai hidup saya.
Saya bahagia
Saya sehat
Saya kaya
Saya aman
Saya berharga
Saya positif
Saya diberkati
Saya bersyukur
Saya orang yang menarik
Saya percaya diri
Saya pemberani
Saya bersemangat dan saya dicintai
Sumber: alizon.

DI COPY DARI : facebook Komunitas Bunda Suci
https://www.facebook.com/BMSPS/